Bermain saham menjadi hal yang sangat menarik untuk dilakukan, terlebih untuk orang – orang yang memang berani untuk mengambil risiko. Meskipun terdapat saham yang memang memiliki risiko kecil, hanya saja keuntungan yang didapatkan pun tidak akan sebesar mereka yang mengambil risiko yang besar. Di Indonesia banyak perusahaan yang mempunyai harga saham yang stabil, salah satunya adalah PT Unilever Indonesia. Mereka ini merupakan perusahaan yang menjadi anak dari perusahaan Unilever. Unilever sendiri dibangun pada tanggal 5 Desember tahun 1933, yang sebelum namanya seperti sekarang ini dulu mereka itu memiliki nama Zeepfabrieken N.V. Lalu terjadi perubahan pada nama perusahaan tersebut menjadi PT Lever Brothers Indonesia.
Setelah itu pergantian nama yang terakhir terjadi di tanggal 30 Juni 1990 menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Perusahaan sebesar ini melepaskan sahamnya sejumlah 15 persen, yang disimpan di Bursa Efek Jakarta serta Bursa Efek Surabaya, ini terjadi di tahun 1981. Saat ini harga saham dari Unilever sendiri mengalami kenaikan di awal tahun 2020, tapi saat pandemi virus corona ini mulai datang dan mewabah ke seluruh Indonesia. Hal ini berdampak pada harga saham yang dimilikinya, dibuktikan dengan terjadinya penurunan sebesar -33,9 persen. Terjadinya penurunan ini di tanggal 18 Maret 2020, ini terlihat pada tren yang mengikuti IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan.
Tetapi terjadinya penurunan tersebut tidak berlangsung lama, karena adanya kenaikan kembali di akhir bulan Maret 2020 skitar 30,9 persen. Pada awalnya itu mencapi titik terendah senilai Rp 5.575 dan pada 23 April 2020 menjadi Rp 7.300. Ini menandakan bahwa Unilever dapat bertahan dalam keadaan seperti apaun dan bisa tetap bangkit dengan kondisinya sampai sekarang. Unilever sendiri itu berjalan dengan dua kategori produk, seperti home and personal care atau kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh, serta foods and refreshment atau makanan dan minuman.
Produk – produk yang mereka keluarkan tersebut sangat dibutuhkan oleh manusia dikehidupan sehari – harinya. Sehingga Unilever tidak akan semudah itu untuk bisa terjatuh dan turun seperti itu. Meskipun dengan keunggulan produk yang dimilikinya tersebut, menjadi tantangan tersendiri untuk Unilever dengan bagaimana caranya dia untuk dapat tetap stabil dengan pertumbuhan dari penjualan yang mengikuti tren pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia atau PDB hingga 5,02 persen di tahun 2019.
Ketika akan menanamkan sahamnya pada sebuah perusahaan, tentunya terdapat hal – hal yang harus diperhatikan. Terdapat NPM atau Net Profit Margin yang dapat mengukut efesien tidaknya dalam pengelolaan perusahaan dalam mendapatkan laba bersih, serta ROE atau Return on Equity yang dapat mengukur kemampuan perushaan untuk mendapatkan laba bersih disetiap rupiah yan diinvestasikan para pemegang saham. Untuk mengukut efisien atau tidaknya itu bisa dilihat dari angkanya, jika NPM diatas 10 persen serta ROE diatas 15 persen itu menandakan bahwa perusahaan tersebut efisien.
Dan yang dimiliki oleh Unilever itu NPM serta ROEnya efeisien, dibuktikan dengan PT Unilever yang berada di atas lanti Bursa Efek Indonesia. Selain itu juga Unilever ini tidak pernah melewatkan untuk membagikan dividennya, yaitu dua kali per tahun dari laba bersih yang didapatkan. Di tahun 2019 itu, Unilver membagi divide kepada para pemegang sahamnya senilai Rp 9,18 Triliun.
Maka dari itu PT Unilever Indonesia adalah perusahaan yang menarik untuk ditanami saham, meskipun keputusan ini kembali lagi kepada kalian.