Harga saham PT Bank Ganesha Tbk atau BBTG kembali bergerak liar seperti kejadian dua tahun yang lalu saat dikabarkan akan dicaplok oleh PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA.
Saham ini bergerak liar karena Otoritas Jasa Keuangan atau OJK sedang mencanangkan konsolidasi dan memperkuat modal inti perbankan.
Rencana OJK itu tentu saja membuat saham – saham bank kecil jadi incaran banyak investor, harapannya, setelah dicaplok oleh pemodal besar harga saham ini akan mengalami peningkatan karena akan terjadi valuasi ulang karena suntikan modal dari investor baru.
18 Februari 2021 pada pukul 10.00 WIB, saham BBTG melesat 16,67% ke harga Rp 126/unit. Nilai transaksi saham ini tercatat cukup besar mencapai Rp 33,14 miliar dengan volume 245,31 juta saham.
Investor ritel tercatat menjadi pembeli paling banyak. Ini tampak dari broker yang menjadi fasilitator pembelian.
Mirae Asset Sekuritas (YP) paling banyak sekitar 53,4 juta saham. Lalu ada Mandiri Sekuritas (CC) dengan volume pembelian 35,7 juta saham dan Indo Premier Sekuritas (PD) sekitar 20 juta saham. Ketiga broker ini banyak digunakan oleh investor ritel untuk bertransaksi saham.
Bank Ganesha sempat disebut-sebut sebagai salah satu bank yang akan diakuisisi oleh BCA pada Agustus 2018. Namun kabar tersebut akhirnya terbantahkan karena BCA akhirnya memcaplok Royal Bank Indonesia dan Rabobank.
Presiden Direktur Bank Ganesga, Lisawati, pada waktu itu mengatakan tidak mengetahui isu tersebut.
“Kami belum tahu isunya (diakuisisi BCA), belum mengerti. Sampai saat ini belum ada aksi korporasi,” jelas dia saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa 28 Agustus 2018.
Pada waktu itu, Bank Ganesha berencana mengembangkan sistem teknologi dan informasi (TI) pada 2018. Tujuannya, agar bisa menjalin kerja sama dengan perusahaan fintech.
BGTG juga berencana menjalin kerja sama dengan fintech peer-to-peer lending (P2P) Investree. Untuk pengembangan IT BGTG mengalokasikan modal belanja (capital expenditure) Rp 25 miliar.
Dana capex ini juga akan digunakan untuk layanan aplikasi mobile banking bernama Bangga. Setelah rumor akuisisi BCA sirna, harga saham BBTG langsung ambles.