Jenis Investasi Reksadana serta Keuntungan Dan Resikonya – Di Indonesia sendiri banyak orang yang tidak mengetahui investasi atau tidak ingin peduli. Padahaal Ada baiknya jika sedari dini kamu mulai berinvestasi, daripada kamu menghabiskan uang dengan berfoya-foya lebih baik kamu investasikan untuk masa depan kamu sendiri.
Investasi sebenarnya membantu anda dalam mengelola hingga mengembangkan keuangann anda, dari pada di hari tua kamu tidak mempunyai tabungan sama sekali, kamu lebih baik mencoba investasi.
Investasi tidak harus mempunyai modal yang besar, mungkin di dalam pikiran orang-orang berinvestasi membutuhkan modal yang banyak. Namun anggapan itu salah, karena ada Investasi yang dikhususkan untuk masyarakat kecil. Dengan modal minimal 100 ribu rupiah kamu bisa berinvestasi di dalam reksadana.
Investasi Reksadana merupakan sebuah investasi untuk masyarakat dengan modal yang kecil serta mempunyai ilmu dalam berinvestasi.
Investasi Reksadana sendiri mempunyai berbagai jenis yang mungkin cocok dengan kamu, yuk simak Jenis Investasi Reksadana serta keuntungan dan kerugiannya.
Baca Selengkapnya: Tips Menghindari Investasi Bodong
Jenis Investasi Reksadana Serta Keuntungan dan Kerugiannya
Investasi Reksadana sendiri mempunyai empat jenis yaitu reksadana dari Money Market Fund, Fixed Income Fund, Balance Mutual Fund, Equity Fund.
Investasi Reksadana sendiri juga tergolong murah dengan harga mulai 100 ribuan rupiah saja, kamu bisa mengikuti investasi ini.
1. Money Market Fund
Money Market Fund atau yang biasa disebut reksadana pasar uang ialah tipe yang melaksanakan investasi pada tipe instrumen pasar uang dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahu.
Keuntungan dari Reksadana Pasar Uang sendiri termasuk dalam:
- Resiko yang relatif sangat rendah dari sisi default, likuiditas, berikurangnya nilai aktivitas bersi (NAB), dan lainnya.
- Investasi Reksadana pasar uang bisa mulai berinvestasi dengan modal Rp. 100.000
- Investasi Reksadana bisa dicairkan kapan saja, pencairan sebelum jatuh tempo tidak akan dikenakan penalty atau potongan dana.
- Cocok untuk investasi jangka pendek.
- Waktu investasi sangat fleksibel, mulai dari 1 hari, sampai 10 hari, dan seterusnya. Dan tetap mendapatkan return yang sama.
- Return Investasi reksadana pasar uang lebih besar dibandingkan deposito bank.
2. Fixed Income Fund
Fixed Income Fund atau yang biasa disebut Reksadana Pendapatan Tetap, yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80 persen dari aktivitasnya dalam bentuk obligasi atau yang disebut efek hutang. Obligasi bisa dikeluarkan dari pemerintahan atau perusahaan yang menyatakan berhutang terhadap pemegang surat tersebut.
Reksadana pendapatan tetap juga bisa memiliki pengembalian yang stabil karena memiliki aset surat utang yang memberikan keuntungan berupa bunga atau kupon hutang secara rutin.
3. Balance Mutual Fund
Balance Mutual Fund atau yang biasa disebut Reksadana campuran, mengalokasikan dana investasinya dalam portofolio yang bervariasi. Investasi ini bisa berbentuk obligasi dan saham yang bertujuan dalam meningkatkan pendapatan.
Reksadana Campuran ini juga mempunyai resiko yang moderat dengan potensi tingkat pengembalian lebih tinggi dibandingkan reksadana pendapatan tetap.
4. Equity Fund
Equity Fund atau yang bisa disebut Reksadana saham menempatkan dananya minimal 80% ke berbagai efek saham dan sisanya, 20% akan dialokasikan ke pasar uang.
Investasi Reksadana Saham sangat cocok bagi kamu yang menginginkan investasi panjang. Keuntungannya juga return saham yang sangat tinggi dibandingkan reksadana lainnya, namun juga mempunyai resiko yang sangat tinggi.
Resiko dari reksadana saham ialah tidak seperti tabungan, investasi reksadana saham bisa mendapatkan keuntungan yang sangat tingg dan sebaliknya bisa rugi cukup besar.
Reksadana saham juga tidak bisa di cairkan setiap saat, butuh waktu serta pencairan sekitar 3-5 hari kerja semenjak mengajukan pencairan, serta ada biaya investasi yang dibebankan pada pengurangan hasil investasi yang di terima oleh investor.