SAHAM ELSA MASUK KE RADAR KAESANG DIPERKIRAKAN MENGUAT JANGKA PENDEK SAMPAI MENENGAH

By | Januari 14, 2021

Sebelumnya sudah beberapa saham perusahaan produsen yang masuk ke dalam radar dari anak Presiden RI, Kaesang. Sekarang ini saham dari PT Elnusa Tbk atau ELSA yang mulai masuk ke dalam radar Kaesang, saat sebelumnya itu  perusahaan produsen nikel dan emas, PT Aneka Tambang Tbk yang sudah masuk ke dalam radarny a terlebih dahulu. ELSA ini menjadi satu – satunya perusahaan di Indonesia yang unggul dalam bidang jasa minyak serta gas bumi. ELSA ini memiliki jas minyak dan gas bumi yang memiliki strategi aliansi global untuk perusahaan minyak dan gas dengan kelas dunia.

ELSA yang dibangun pada tanggal 25 Januari 1969 ini pada awalnya bergerak pada kegiatan usaha komesial di tahu  1969. Lalu proyeksi saham emitem minyak serta gas bumi yang dapat terbang Rp 550 ini, sudah diperkenalkan analisanya oleh Kaesang. Tidak hanya itu terdapat analisis yang dikeluarka oleh PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Alatas yang berbicara, bahwa saham dari ELSA ini memiliki potensi yang dapat menguat pada jangka pendek sampai dengan menengah.

Karena harga dari minyak ini sendiri ini memberikan pandanga yang positif terhadap emiten. “Lebih dikarenakan kenaikan harga minyak menjadi sentimen positif kenaikan harga ELSA. Potensi penguatan jangka pendek hingga menengah bisa terjadi,” ucap Sukarno. Terdapat perkiraan yang dikeluarkan oleh Sukarno bahwa sahamnya ini dapat berjalan sampai dengan level Rp 540 per lembarnya.

Selain itu juga Kaesang mengutarakan pendapatnya bahwa saham ELSA ini dapat menguat. Sebab terdapat katalis berasal dari pemerintah, yaitu terdapat lima paket stimulus fiscal yang berada di kegiatan usaha hulu minya serta gas bumi dalam jangka pendek serta jangka panjang.

Tidak hanya berhenti disitu, kaerna pemerintah yang menginginkan untuk dapat meraih target dari produksi minyak satu juta barel per harinya. Saham ELSA sendiri ini dapat meraih laba sejumlah Rp 187 miliar pada kuartal III 2020 ketika dunia sedang berada pada situasi pandemi COVID – 19. Ketika itu kerugian masih terjadi para perusahaan induk, yang terjadi saat periode yang saham,

“PBV 0,7x ini masih sangat murah untuk perusahaan sekelas perusahaan ini, jika dihargai sesuai nilai buku, harga sahamnya bisa 550,” ucap Kaesang pada akun Twitternya.

Selain itu juga terdapat volume saham yang dijual hinggal 370,06 juta, yang memiliki nilai transaski sejumlah 174,91 miliar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.