IHSG Anjlok, Bagaimana Harga Saham Bluechip?

By | Agustus 11, 2021

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG merupakan salah satu yang menjadi acuan investor dalam mengabil keputusan baik dalam saham maupun reksadana, lebih tepatnya menajdi acuan untuk mereka kapan harus menjual dan kapan harus membeli saham maupun reksadana di pasar model.

IHSG sering digunakan para invetor untuk melihat kenaikan maupun penurunan pasar investasi secara global, tentu saha dalam pasar saham di Indonesia.sebenarnya tidak hanya IHSG indeks yang ada di Bursa Efek Indonesia, ada beberapa indeks lain misal LQ45 dan masih banyak lagi.

perlu diketahui juga IHSG diperkenalkan pertama kali itu pada tanggal 1 april 1983, sebagai indikator hpergerakan harga saham yang ada di BEI yang dahulu bernama Bursa Efek Jakarta atau BEJ.

Indeks Harga Saham Gabungan merupakan rata rata harga dari harga saham yang ada di pasar saham. IHSG disaat pandemi mengalami penurunan harga yang sangat drastis, saat IHSG mengalami penurunan banyak investor menjadi takut dan mengambil keputusan untuk cutloss.

Pergerakan IHSG yang fluktuatif juga disebabkan oleh aksi jual investor asing dan keadaan wall street yang sedang melemah. banyak analis yang sudah memprediksi keadaan IHSG dikarenakan keadaan global yang sedang memburuk.

Turunnya harga saham saham bluechip menyebabkan harga IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) ikut anjlok, turunnya harga/diskon saham bluechip membuat banyak investor mengambil kesempatan tersebut untuk menyerok, tidak sedikit pula investor yang FOMO (Fear OF Missing Out) yang akhrinya memutuskan untuk menjual saham bluechip tersebut.

Investor untuk saat ini harus banyak mempertimbangkan dalam mengambil keputusan, melihat keadaan pandemi covid 19 yang masih tinggi ditambah lagi masuknya varian baru di Indonesia yaitu varian delta. harga IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) masih dalam keadaan yang sangat tidak stabil

dilihat dari data, terdapat 332 saham yang ambruk, 157 saham yang naik dan ada yang lain stagnan 143 saham. dan perlu dicatat investor asing melakukan penjualan bersih mencapai rp. 273 miliar.

bedasarkan kondisi tersebut, diprediksi IHSG untuk beberapa hari kedepan masih akan kembali melemah di harga 6.001-6.202. dengan keadaan tersebut justru membuka peluang untuk investor mengoleksi sejumlah saham. ada beberapa saham bluechip yang akan menjadi rekomendasi untuk dibeli beberapa hari kedepan diantaranya BBCA, GGRM,ITMG.walau dampkanya tidak akan sesignifikan tahun lalu, pakar analis memperkirakan indikator ekonomi pada periode selanjutnya akan tetap terpengaruh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.