Apa Itu Saham? Begini Penjelasannya!

By | Mei 20, 2022

Dalam bahasa Inggris, saham sering disebut sebagai “stock” atau “share”. Jika kita menilik arti kata “share”, maka jelas sekali bahwa saham adalah suatu penyertaan.

Saham adalah suatu tanda penyertaan modal atau kepemilikan dalam suatu perusahaan. Jika kita membeli saham, artinya kita membeli bagian kepemilikan suatu perusahaan. Dengan demikian membeli saham merupakan cara termudah dan tercepat untuk ikut serta memiliki suatu bisnis. Jadi kalau kita ingin memiliki bisnis restoran misalnya, tidak perlu repot membangun bisnis dari awal, cukup beli saham restoran tersebut.

Apa Itu Saham Begini Penjelasannya!

 

Apa Saja Tipe-tipe Saham?

Tidaklah cukup hanya dengan bertanya-tanya “apa itu saham?” karena pilihannya sama banyak dan beragamnya seperti perusahaan yang diwakili. Anda dapat membeli saham di perusahaan teknologi seperti Apple atau Amazon, perusahaan besar seperti Walmart atau Procter & Gamble, bank seperti JPMorgan Chase & Co atau bahkan di perusahaan industri energi seperti Chevron. Asalkan perusahaan mematuhi aturan keuangan tertentu, mereka dapat “menciptakan” jenis saham tertentu. Saham biasa adalah, sesuai namanya, yang paling umum dan dapat dibeli oleh hampir semua orang yang berminat (dengan asumsi mereka memiliki cukup modal untuk membelinya). Saham biasa biasanya membawa hak suara tertentu atas keputusan perusahaan, tetapi – lebih penting lagi – ada bagian dari keuntungan (atau kerugian) perusahaan. Anda mungkin juga bisa membeli “saham preferen” yang umumnya memiliki pendapatan lebih tinggi dan biasanya juga bersifat tetap & terjamin. Saham-saham itu juga cenderung mengalami volatilitas lebih rendah. Alasan mengapa disebut saham “preferen” saham adalah karena pemegang saham di sini tidak memiliki hak suara, dia tidak bertanggung jawab atas kegagalan perusahaan. Ketika terjadi likuidasi, pemilik saham preferen dianggap sebagai pemegang utang dan mendapat ganti rugi dari aset perusahaan sebelum pemilik saham biasa.

 

Jika ada isu hangat yang kemudian mengakibatkan harga suatu saham terkerek, sudah pasti akan menggoda. Betul tidak? Sebaiknya, kamu lakukan analisis sendiri mengenai saham yang bersangkutan. Jangan-jangan saham tersebut tidak benar-benar sedang bullish, tetapi karena ada permainan tertentu di baliknya. Waspadalah akan berbagai potensi seperti ini, karena ini sering terjadi di pasar saham. Sebagai pemula, disarankan bagi kamu untuk bermain aman dan percaya pada hasil analisismu sendiri.

Ingat, bahwa kondisi orang bisa saja berbeda satu dengan yang lainnya. Influencer A bisa saja tak masalah melakukan trading dengan modal Rp500 juta, karena dia sekali endorse saja sudah menerima Rp50 juta. Tetapi buat kamu, barangkali uang Rp500 juta adalah sama dengan gaji dalam lima tahun. Tentu tingkat toleransi akan risikonya akan sangat berbeda antara kamu dan sang influencer.

Berproseslah secara bertahap, dan jangan tergesa-gesa karena buru-buru pengin cuan. Nikmatilah prosesnya, termasuk proses belajar trading saham yang harus kamu jalani. Dengan demikian, hasilnya juga akan lebih optimal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.